Berita

Pemda, YGSI, dan Komunitas Tekankan Pencegahan Perkawinan Anak dengan Kolaborasi Lintas Sektor dan Budaya
Blog Single

Pemda, YGSI, dan Komunitas Tekankan Pencegahan Perkawinan Anak dengan Kolaborasi Lintas Sektor dan Budaya

Lombok Tengah, 28 Agustus 2025 Pemerintah Kabupaten Lombok Tengah bersama Yayasan Gemilang Sehat Indonesia (YGSI) menggelar Rapat Koordinasi dan Dialog Capaian Program Power to You(th) (PtY) di Ballroom Kantor Bupati Lombok Tengah, Kamis (28/8). Kegiatan ini dihadiri oleh Sekretaris Daerah, perwakilan Pemerintah Provinsi NTB, kepala OPD,Kepapal sekolah, Guru PKRS, tokoh masyarakat, FAD/PATBM media, dan mitra pembangunan, dengan total lebih dari 150 peserta.

Acara bertujuan menyampaikan capaian program PtY selama lima tahun (2021-2025) serta memperkuat kolaborasi lintas sektor dalam pencegahan perkawinan anak, kekerasan berbasis gender dan seksual (KBGS), serta pemenuhan hak kesehatan seksual dan reproduksi (HKSR).

Sekretaris Daerah Kabupaten Lombok Tengah menyatakan isu perkawinan anak merupakan tantangan pembangunan serius yang berimplikasi pada putus sekolah, stunting, kemiskinan, hingga rendahnya Indeks Pembangunan Manusia (IPM). “Pemerintah daerah berkomitmen mengintegrasikan hasil program ini ke dalam perencanaan pembangunan, memastikan dukungan kebijakan dan anggaran, serta memperkuat kerja sama dengan masyarakat dan mitra pembangunan,” tegasnya.

Program PtY yang dijalankan sejak 2021 oleh YGSI di Kecamatan Jonggat dan Pujut meliputi delapan desa dan delapan sekolah, berhasil:

? Mendorong lahirnya Perda Kabupaten Lombok Tengah No. 22 Tahun 2024 tentang Perlindungan Perempuan dan Anak dan

? Membantu penyusunan 4 Peraturan Desa Perlindungan Anak dan Perempuan

? Desa rutin menganggarkan Rp3–27 juta/tahun untuk upaya pencegahan perkawinan anak

? Mengimplementasikan Pendidikan Kesehatan Reproduksi dan Seksualitas (PKRS) di sekolah: 3.292 siswa dan 56 guru telah dilatih.

? 198 orang muda terlibat dalam pengambilan keputusan desa dan kabupaten;

? 112 orang muda menginisiasi kampanye advokasi mandiri terkait pencegahan perkwinan anak

? 800 Aktor sosial (Tokoh agama, tokoh adat, guru, kepala dusun, kader posyandu) temendapat penguatan kapasitas terkait isu pencegahan perkawinan anak

? Menjangkau lebih dari 2,8 juta masyarakat melalui kampanye online dan offline;

? Melibatkan 45 organisasi masyarakat sipil dan 98 aktor negara.

Salah satu momen menarik acara adalah pementasan Wayang Botol (Watol) karya Forum Anak Desa (FAD) dan PATBM. Pertunjukan ini mengangkat keresahan generasi muda tentang kelanjutan dukungan pemerintah pasca-berakhirnya program PtY, sekaligus menyuarakan optimisme dan semangat kolaborasi. Dialog interaktif dengan bahasa Sasak dan humor segar menampilkan pesan kuat: “Kami anak-anak Lombok Tengah menolak jadi target perkawinan anak! Perubahan dimulai dari kamu, perubahan dimulai dari orang muda!”

Direktur YGSI menegaskan: “Power to You(th) membuktikan bahwa partisipasi bermakna anak dan orang muda dapat menghasilkan kebijakan nyata di tingkat desa dan kabupaten. Kami berharap model ini menjadi inspirasi program pembangunan lainnya.”

Peserta rapat sepakat bahwa keberhasilan Lombok Tengah dalam menerapkan PKRS di sekolah, memperkuat forum anak, dan mengintegrasikan anggaran desa untuk perlindungan anak harus terus dilanjutkan melalui kebijakan berkelanjutan, kolaborasi multi-pihak, dan pemberdayaan orang muda.

Related Posts: